a. Membuat Logical Framework
b. Membuat konsep pengelolaan
pembangunan
c. Membuat alur linear responsibility dalam pembangunan
d. Analisis Network Planning
e. Analisis Financial Cost & Benefit
f. Analisis Sosial Ekonomi Cost & Benefit
g. Analisis Kelayakan Proyek
7.1
LOGICAL
FRAMEWORK
Logical
Framework merupakan kerangka yang digunakan untuk melihat dan membuat tujuan yang logis dari
perencanan dan perancangan yang sudah dibuat. Logical Framework terdiri
dari Goal, Purpose, Input, dan Output. Goal /Impact/ultimate objective merupakan tujuan akhir
dari pelaksanaan proyek yang pencapaiannya tergantung pada interaksi antara
kondisi eksternal dan Purpose dari proyek itu sendiri. Pengelola
proyek tidak, atau hanya sedikit, memiliki kontrol terhadap dampak akhir dari
proyek. Purpose /outcome/immediate objective apa yang
diharapkan dari proyek sebagai akibat dari Output
yang dihasilkan. Purpose adalah motivasi dibelakang Output proyek yang sering dipersamakan dengan status akhir
proyek. Output Produk
atau servis yang dihasilkan melalui serangkaian kegiatan dengan menggunakan Input proyek. Pengelola proyek memiliki
kontrol langsung terhadap Output (selain Input
dan kegiatan).
Pada kerangka ini akan
dijelaskan arahan-arahan logis dari perencanaan dan perancangan mulai dari
perencanaan jangka pendek (5 tahun pertama) hingga perencanaan jangka panjang
(20 tahun). Kerangka ini juga dapat dijadikan acuan atau arahan sebagai
pelaksanaan pembangunan kawasan wisata edukasi konservasi mangrove di Desa Surodadi.
Berikut adalah kerangka kerja logis atau Logical
Framework dari perencanaan dan
perancangan wisata edukasi konservasi mangrove
Desa Surodadi:
Tabel VII.1
Logical Framework
NARRATIVE
SUMMARY
|
ASSUMPTION
|
INDICATORS
|
MEANS
OF VERIFICATION
|
|
GOAL S
|
Terciptanya
kualitas lingkungan yang bebas rob dan abrasi melalui sektor pariwisata
berbasis konservasi mangrove di Desa Surodadi pada tahun 2032
|
Tercapai bila rob bisa diatasi dengan penaman mangrove di pinggir pantai
dan masyarakat berperan aktif dalam menjaga lingkungan.
|
Meningkatnya kesadaran sepenuhnya masyarakat
dan wisatawan dalam menjaga kualitas dan pemberdayaan konservasi mangrove melalui pelatihan dan penyuluhan konservasi mangrove .
|
-
Observasi lapangan pariwisata Desa Surodadi
-
Data atau grafik mengenai pertumbuhan jumlah
pengunjung
-
Survei perkembangan pertumbuhan perekonomian
masyarakat Desa Surodadi
-
Survei masyarakat Desa Surodadi, pengunjung,
Pemda Kab. Demak mengenai wisata edukasi mangrove
Desa Pariwisata
-
Data perbandingan kondisi awal dan eksisting mangrove di Desa Surodadi berupa gambar maupun teks
|
PURPOSE
|
Terbangunnya sektor pariwisata konservasi mangrove di Desa Surodadi sebagai sarana penjagaan
lingkungan yang berfungsi untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap mangrove.
|
a. Masyarakat
ikut memelihara ekosistem mangrove dan tidak merusak maupun menebangi tanaman mangrove .
b. Masyarakat
menyetujui negosisasi pembebasan lahan tambak warga pada pemerintah/stakeholder terkait
c. Terealisasikan
bila tercapai sinergitas antara stakeholder
sesuai konsep yang direncanakan.
d.Tenaga
kerja dan lingkungan warga berpartisipasi dalam pengembangan pariwisata di
Surodadi
e. Penanaman
bibit mangrove secara berkala dan berkelanjutan di pinggir
pantai, melalui penanaman mangrove oleh setiap pengunjung wisata dan pengelola mangrove .
f. Penduduk
lokal menjadi dapat berusaha maupun menjadi pekerja di tempat-tempat
perdagangan dan jasa yang berada di kawasan wisata.
g. Masyarakat
dapat memanfaatkan mangrove dengan mengelola tanaman mangrove menjadi produk-produk berbahan baku mangrove .
|
-
Tidak terjadi penebangan mangrove secara liar oleh masyarakat setempat.
-
Adanya atraksi pariwisata
melalui pelatihan dan penyuluhan mangrove
.
-
Terlaksananya pembebasan
lahan tambak milik warga sebanyak 70%
-
Adanya penanaman instensif
di bibir pantai yang belum ditumbuhi mangrove
sebanyak 1,5 ha.
-
Masyarakat setempat dapat
bekerja di kawasan wisata mangrove sebagai pelatih penyuluhan.
|
-
Observasi Lapangan
-
Observasi dan survei mengenai lahan mangrove
-
Data pertumbuhan pendapatan penduduk Desa
Surodadi
-
Data penduduk yang bekerja di sektor pariwisata
ini
|
OUTPUT S
|
a. Reklamasi
lahan tambak 2,3
ha
b. Penambahan
lahan mangrove seluas 5,6 ha
c. Tempat
Penyuluhan/ auditorium budidaya mangrove
d. Wisata
berbasis mangrove , yaitu wisata
yang membudidayakan mangrove
e. Terdapatnya
tempat penangkaran burung
f. Pembangunan
cottage dan floating market sebagai aktivitas perdagangan dan jasa
g. Pembuatan
Tracking Mangrove
|
a. Pembangunan
kawasan pendidikan dan welcoming area,
diwujudkan dalam lahan tambak yang direklamasikan.
b. Diwujudkan
dengan penanaman mangrove secara berkala dan berkelanjutan di
sepanjang pinggir pantai.
|
-
Terciptanya lahan mangrove seluas 12,6 Ha sebagai kawasan edukasi dan
penanggulangan rob.
-
Pengunjung (masyarakat dan
wisatawan) dapat menikmati sarana dan prasarana wisata edukasi mangrove seperti auditorium untuk tempat penerangan
informasi dan pengenalan tentang dunia mangrove
dan pengolahan mangrove dan tanaman api-api serta Chamber of Mangrove tempat penyuluhan
pembudidayaan mangrove .
-
Wisatawan dapat menyusuri
hutan mangrove melalui jalur jembatan kayu sepanjang 1 km.
-
Terbangunnya tempat
peristirahatan bagi wisatawan berupa cottage sejumlah 100 unit.
|
-
Dinas Kehutanan Kabupaten Demak (mengenai
konservasi mangrove )
-
Dinas Pariwisata Kabupaten Mangrove (mengenai
perkembangan pariwisata pesisir di Desa Surodadi)
-
Dinas PU (mengenai dampak reklamasi lahan
tambak)
-
Dinas Perikanan dan Kelautan (mengenai dampak
reklamasi lahan tambak)
|
INPUT S
|
a. Sumber
Daya Manusia:
·
Masyarakat lokal
·
Tim/ Tenaga Ahli
b. Pembiayaan
dan manajemen pembiayaan
c. Material
(bahan bangunan)
d. Peralatan
e. Finansial
f. Kebijakan
yang mengatur
|
a. Tersedianya
sumber daya manusia dan tenaga ahli
dalam rencana pengembangan wisata
b. Tersedianya
modal pembiayaan yang mencukupi
c. Tersedianya
peralatan dan material proyek pembangunan wisata
d. Kebijakan yang dikeluarkan sebagai pedoman
yang ditaati.
|
-
Tersedianya lahan dengan
luas 21,9 Ha
-
Tersedianya tenaga ahli
dan tim teknis
-
Finansial tersedia secara
tepat.
|
Observasi kawasan di sekitar kawasan wisata dan di luar kawasan
wisata edukasi mangrove Desa surodadi
|
7.2 KONSEP PENGELOLAAN PEMBANGUNAN
Pembangunan kawasan wisata
edukasi mangrove yang terletak di Desa Surodadi ini menggunakan
bentuk konsep pengelolaan berupa BOT dengan melibatkan beberapa stakeholder . Pihak-pihak atau stakeholder yang terlibat dalam pembangunan kawasan wisata
edukasi mangrove terbagi menjadi dua yaitu pihak pemerintah dan
pihak swasta. Konsep pengelolaan ini
bertujuan untuk memberikan keuntungan bagi pemilik proyek yaitu pemerintah,
pelaksana proyek yaitu pihak swasta, serta masyarakat. Keuntungan bagi pemilik
proyek adalah dapat mengurangi beban penggunaaan dana APBN/APBD atau pinjaman
luar negeri. Proyek BOT secara finansial menguntungkan karena tidak perlu
mengeluarkan biaya untuk melakukan studi kelayakan, dan biaya operasional,
serta pemilik proyek daerah juga tidak menanggung risiko kemungkinan terjadinya
perubahan kurs. Sementara untuk pelaksana proyek dapat melakukan ekspansi usaha
yang mempunyai prospek menguntungkan serta dapat memanfaatkan lahan strategis
yang dimiliki pemilik proyek.
Konsep BOT ini cocok
dikembangkan dalam mengembangkan kawasan wisata edukasi mangrove. Hal tersebut dikarenakan pembangunan kawasan edukasi mangrove membutuhkan biaya yang tidak sedikit, baik
untuk pembangunan, pengoperasian dan pengelolaanya, sehingga memerlukan
investasi dari pihak swasta. Pada konsep BOT ini, pihak swasta akan mambangun,
mengoperasikan, merawat, dan mengambil keuntungan dari pariwisata ini selama 20
tahun, setalah 20 tahun terlewati, paka secara keseluruhan baik dari
pengoprasian, perawatan, dan keuntungannya akan dialihkan kepada pemerintah. Di
dalam kawasan wisata mangrove ini nantinya akan dikelola oleh pihak swasta
sementara pemeritah hanya berperan dalam hal menyewakan lahan yang
nantinya akan dikelola oleh pihak
swasta. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel VII.2
Konsep Pengelolaan Kawasan Wisata Edukasi Mangrove Desa Surodadi
JENIS PEMBANGUNAN
|
KEPEMILIKAN LAHAN
|
MODEL PENGELOLAAN
|
JANGKA WAKTU
|
MEKANISME KERJASAMA
|
PEMERINTAH
|
SWASTA
|
||
HAK
|
KEWAJIBAN
|
HAK
|
KEWAJIBAN
|
|||||
Auditorium
|
Pemerintah
|
BOT
|
20 Tahun
|
a. pihak swasta melakukan pembangunan dengan biaya dari pihak
swasta sendiri, dan pihak swasta melakukan pengelolaan selama 20 tahun.
b. pemerintah mendapatkan hak mengelola aset sepenuhnya setelah
masa 20 tahun
c. pihak swasta mendapatkan keuntungan dari modal awal melalui dana
yang didapatkan dari retribusi tiket atraksi-atraksi wisata di Desa Surodadi
|
mendapatkan aset dengan tidak mengeluarkan biaya setelah
20 tahun
|
a. Melakukan pengontrolan terhadap pembangunan yang dilakukan oleh
pihak swasta.
b. Melakukan pembebasan lahan
|
a.Membangun dan mengoprasikan asset selama 20 tahun
b. Mengambil keuntungan dari proyek pariwisata Desa Surodadi
sebagai ganti atas biaya pembangunan yang dikeluarkan
|
a. Melakukan pembangunan sesuai perjanjian
b. Membayar sewa lahan kepada pemerintah selama 20 tahun
c. Menyediakan pendanaan penuh terhadap pembangunan dan
pengoperasian serta menanggung pengadaan material, peralatan, jasa lain yang
dibutuhkan untuk kelengkapan proyek
d. Memelihara proyek pariwasata Desa Surodadi agar tetap dalam
kondisi baik
|
Chamber of Mangrove
|
||||||||
Flying Fox
|
||||||||
Track Mangrove
|
||||||||
Cottage
|
||||||||
Dermaga dan Paddle Boat
|
||||||||
Reklamasi
|
Pemerintah
|
BOT
|
20 Tahun
|
a.Pemerintah melakukan pembebasan lahan
b. Kepemilikan lahan 100% milik pemerintah
c. Operasional dan maintenance
dilakukan oleh swasta
d. Swasta sebagai tenaga ahli pembangunan
|
mendapatkan aset dengan tidak mengeluarkan biaya setelah
20 tahun
|
a.Melakukan pengontrolan terhadap pembangunan yang dilakukan oleh
pihak swasta.
b. Melakukan pembebasan lahan
|
a. Membangun dan mengoprasikan asset selama 20 tahun
b. Mengambil keuntungan dari proyek pariwisata Desa Surodadi
sebagai ganti atas biaya pembangunan yang dikeluarkan
|
a.Melakukan pembangunan sesuai perjanjian
b. Membayar sewa lahan kepada pemerintah selama 20 tahun
|
Jalan
|
||||||||
Drainase
|
||||||||
Lahan Parkir
|
||||||||
Mushola
|
Pemerintah
|
BOT
|
20 Tahun
|
e. pihak swasta mendapatkan keuntungan dari modal awal melalui dana
yang didapatkan dari retribusi parkir, kebersihan, dll.
|
mendapatkan aset dengan tidak mengeluarkan biaya setelah
20 tahun
|
a.Melakukan pengontrolan terhadap pembangunan yang dilakukan oleh
pihak swasta.
b. Melakukan pembebasan lahan
|
a.Membangun, memiliki, dan mengoprasikan asset selama 20 tahun
b. Mengambil keuntungan dari proyek pariwisata Desa Surodadi
sebagai ganti atas biaya pembangunan yang dikeluarkan
|
c. Menyediakan pendanaan penuh terhadap pembangunan dan
pengoperasian serta menanggung pengadaan material, peralatan, jasa lain yang
dibutuhkan untuk kelengkapan proyek
d. Memelihara proyek pariwasata Desa Surodadi agar tetap dalam
kondisi baik
|
Toilet
|
||||||||
Pos Keamanan
|
||||||||
Penangkaran Burung
|
||||||||
Restoran
|
||||||||
Floating Market
|
||||||||
Gardu Pandang
|
||||||||
Gazebo
|
||||||||
Loket
|
||||||||
Signage
|
||||||||
Air Mancur
|
||||||||
TPS
|
7.3
LINEAR
RESPONBILITY PERANCANGAN KAWASAN MANGROVE
DESA SURODADI
Linear
responbilitiy chart adalah suatu kegiatan
identifikasi individu, tim peran dan hubungan timbal balik yang dilihat dari
tanggungjawab terhadap proyek yang diberikan. Pendekatan ini memungkinkan
manajemen untuk secara aktif berpartisipasi dalam proses sistematis penjelasan
kegiatan, keputusan yang telah harus diselesaikan, dan untuk memperjelas
tanggung jawab masing-masing bermain sehubungan dengan kegiatan-kegiatan dan
keputusan. Sebuah LRC dapat berguna tidak hanya untuk mengelola proyek-proyek
individu, tetapi juga untuk menganalisa beban kerja dalam suatu organisasi.
Selama reorganisasi, dapat membantu untuk memastikan bahwa tugas-tugas dasar
tidak diabaikan. Bagan tanggung jawab linear membuat perbedaan yang jelas
antara peran, atau pekerjaan judul, dan individu yang melakukan peran tersebut.
Setiap proyek biasanya memiliki manajer proyek tunggal, tetapi mungkin ada
banyak manajer proyek seperti dalam sebuah organisasi.
Sebuah LRC menyajikan gambaran
dari formal, tanggung jawab wewenang dan akuntabilitas. Hal ini memungkinkan
setiap orang dalam suatu organisasi, termasuk pendatang baru, untuk melihat
"gambaran besar" dan menyediakan standar yang kemajuan dapat
dipantau. Linear Responbility Chart (LRC) memilik manfaat, antara lain:
·
Membantu
tim kerja alam di charting peran dan tanggung jawab
·
Membantu
tim kerja alami dengan perkembangan pelaksanaan tool kits tool kit
·
Mengklarifikasi
individu / departemen peran dan tanggung jawab
·
Mengidentifikasi
akuntabilitas
·
Menghilangkan
kesalahpahaman dan mendorong kerjasama tim
Dalam melakukan kegiatan
perancangan kawasan mangrove di Desa Surodadi maka dilakukan sebuah
identifikasi kegiatan yang nantinya akan bmenjadi tanggung jawab dari stake
holder terhadap masing-masing kegiatan yang ada di Desa Surodadi. Tanggung
jawab stakeholder terbagi menjadi 4 (empat) bagian antara lain:
E : Executive Responsibility
S : Supervising
C: To be Consulted (before)
N: To be Consulted (after)
Berikut ini adalah Linear Responbility Chart yang
dilakukan pada Desa Surodadi:
Tabel VII.3
Linear Responbility Perancangan Kawasan
Mangrove Desa surodadi
No.
|
Tahapan Kegiatan
|
Pemerintah
|
PLN
|
MASYARAKAT
|
Swasta
|
|||||
BAPPEDA
|
PU
(CIPTA KARYA)
|
DINAS PERAIRAN DAN KELAUTAN
|
DINAS PARIWISATA
|
DINAS PERPAJAKAN
|
BPN
|
DEVELOPER
|
||||
1.
|
Perencanan dan Perancangan Proyek Pembangunan Wisata Edukasi
Konservasi Mangrove Desa Surodadi
a. Survei lokasi
b. Sosialisasi
c. Persiapan dana
d. Pembebasan lahan
|
S
S
|
C
S
|
C
|
C
|
E
E
E
E
|
||||
2.
|
Reklamasi lahan
|
S
|
N
|
C
|
N
|
E
|
||||
3.
|
Pembangunan konstruksi panggung sebagai:
a. Track mangrove
b. Konstruksi dasar cottage, restoran, dermaga, dan floating market
|
S
|
S
C
|
C
|
N
|
E
E
|
||||
4.
|
Pembangunan Infrastruktur
a. Jalan
b. Drainase
c. Jaringan listrik
d. TPS
e. Mushola
f. Pos Keamanan
g. Toilet
h. Lahan Parkir
i. Loket
|
S
S
S
S
S
S
S
S
|
C
C
C
C
C
C
C
C
|
N
N
|
N
N
|
S
|
E
E
E
E
E
E
E
E
E
|
|||
5.
|
Pembangunan atraksi
wisata:
a. Auditorium
b. Chamber of mangrove
c. Flying fox
d. Penangkaran burung
e. Dermaga dan paddle boat
|
S
S
|
C
C
C
C
|
N
C
S
|
N
S
S
N
|
N
|
E
E
E
E
E
|
|||
6.
|
Pembangunan pelayanan
wisata:
a. Restoran
b. Cottage
c. Floating market
d. Gardu pandang
e. Gazebo
f. Air mancur
|
S
S
|
S
S
S
C
C
|
C
C
C
N
N
|
N
N
N
|
E
E
E
E
E
E
|
||||
7.
|
Kontrol Management (pemeliharaan berkala)
|
C
|
S
|
N
|
N
|
E
|
||||
8.
|
Promosi (Baliho)
|
S
|
E
|
|||||||
9.
|
Pemungutan pajak per tahun
|
E
|
S
|
|||||||
10.
|
Evaluasi
|
C
|
S
|
E
|
Sumber: Analisis Kelompok 1B, 2013
KETERANGAN:
E :
Executive Responsibility
S :
Supervinsing
C: To be
Consulted (before)
N: To be
Consulted (after)
Pada tabel diatas dapat
diketahui terdapat beberapa tahapan kegiatan dalam melakukan perancangan
kawasan mangrove di Desa Surodadi. Tahapan kegiatan tersebut
antara lain,
- Pra Konstruksi,
Pra
konstruksi untuk kegiatan pada tabel diatas adalah Perencanan dan Perancangan Proyek Pembangunan Wisata Edukasi
Konservasi Mangrove Desa Surodadi dapat dilihat bahwa yang bertanggungjawab
sepenuhnya (E) adalah pihak dari Developer, sementara yang bertanggung jawab
sebagai pengawas adalah pihak dari BAPPEDA dan yang bertanggung jawab sebagai
konsultasi pra konstruksi (C) adalah PU Cipta Karya. Pada pra konstruksi Developer
bertanggungjawab sebagai executive responbility dikarenakan pihak swasta yang
berkuasa atas pengelolaan proyek yang dilakukan (kawasan mangrove Desa Surodadi)
- Konstruksi
Konstruksi
yang dimaksudkan pada tabel diatas merupakan tahapan kegiatan pembangunan
konstrruksi infrastruktur, pembangunan konstruksi kegiatan pelayanan wisata,
dan lain sebagainya yang ada di Desa Surodadi. Tanggungjawab stakeholder pada tabel diatas juga sama hal-nya dengan
tahapan pra konstruksi yang dapat diketahui siapa saja yang bertanggungjawab
penuh, bertanggungjawab pengawas, maupun sebagai konsultasi sebelum maupun
setelah proyek dilakukan
- Pasca Konstruksi
Pasca
konstruksi merupakan kegiatan yang dilakukan setelah konstruksi dan merupakan
kegiatan paling akhir yang dilakukan. Pada pasca konstruksi terdapat tiga
kegiatan, antara lain: Kontrol Management (pemeliharaan
berkala), Pemungutan pajak per tahun, dan evaluasi. Masing-masing dari kegiatan
yang ada di Desa Surodadi tersebut
memiliki tanggungjawab dari stakeholder terkait. Seperti hal-nya dinas perpajakan
sebagai tanggungjawab penuh terhadap pajak per-tahun.
7.4
NETWORK
PLANNING ANALYSIS
Network
Planning :
prinsipnya adalah hubungan ketergantungan antara bagian-bagian pekerjaan
(variables) yang digambarkan/divisualisasikan dalam diagram network. Dengan demikian
diketahui bagian-bagian pekerjaan mana yang harus didahulukan, bila perlu
dilembur (tambah biaya), pekerjaan mana yang menunggu selesainya pekerjaan yang
lain, pekerjaan mana yang tidak perlu tergesa-gesa sehingga alat dan orang
digeser ketempat lain demi effisiensi. Network Planning (NP) khususnya digunakan untuk menyelesaikan
suatu proyek yang hanya dilakukan sekali saja. Kegunaan Network Planning yang lainnya
adalah:
1.
Untuk
mengatur jalannya proyek.
2.
Mengetahui
lintasan krisis
pekerjaan.
3.
Untuk
mengetahui jenis pekerjaan mana yang tidak masuk lintasa kritis sehingga
pengerjaannya bisa lebih santai sehingga tidak mengganggu pekerjaan utama yang
harus tepat waktu.
4.
Mengetahui
pekerjaan mana yang harus diutamakan dan dapat selesai tepa waktu.
5.
Sebagai
rekayasa value engineering sehingga
dapat ditentukan metode kerja termurah dengan kualitas terbaik.
6.
Untuk
persyaratan dokumen tender lelang proyek.
Analisa-analisa Network akan membantu :
1.
Time
schedule urutan pekerjaan yang efisien.
2.
Pembagian
merata waktu, tenaga dan biaya.
3.
Reschedulling
bila ada kelambatan-kelambatan penyelesaian.
4.
Menentukan
Trade-Off/Pertukaran waktu dengan biaya yang efisien.
5.
Membuka
probabilitas/kemungkinan - kemungkinan yang lain menyelesaikan proyek.
6.
Merencanakan
proyek yang komplek.
Data yang
Diperlukan untuk menyusun Network :
a. Urutan pekerjaan yang logis :
Harus
disusun : pekerjaan apa yang harus diselesaikan lebih dahulu sebelum pekerjaan
yang lain dimulai, dan pekerjaan apa yang kemudian mengikutinya.
b. Taksiran waktu penyelesaian setiap
pekerjaan :
Biasanya
memakai waktu rata-rata berdasarkan pengalaman. Kalau proyek itu baru sama
sekali biasanya diberi slack/kelonggaran waktu.
c. Biaya untuk mempercepat setiap
pekerjaan :
Ini
berguna bila pekerjaan-pekerjaan yang ada dijalur kritis ingin dipercepat agar
seluruh proyek lekas selesai. Misalnya : biaya-biaya lembur, biaya menambah
tenaga dan sebagainya.
d. Sumber-sumber :
Tenaga, equipment dan material
yang diperlukan.
Berikut ini
adalah Analisis Network Planning Kawasan Perancangan Mangrove Desa Surodadi:
Tabel VII.4
Analisis yang Dilakukan dan Durasi
Activities to be completed before activity can start
|
Activity in question
|
Activities that can start only after activity in
question has been completed
|
Durasi (bulan)
|
none
|
a.
Perencanan dan
Perancangan Proyek (Survei lokasi dan Persiapan dana)
|
b
|
1
|
a
|
b.
Sosialisasi
dan Pembebasan Lahan
|
c
|
2
|
b
|
c.
Reklamasi
lahan
|
d,e
|
4
|
c
|
d. Pembangunan tracking mangrove
|
f
|
2
|
c
|
e.
Pembangunan
Konstruksi dasar cottage, restoran, dermaga, dan floating market
|
f
|
6
|
d,e
|
f.
Pembangunan Infrastruktur (Jalan, Drainase, Jaringan
listrik)
|
g,h,i
|
2
|
f
|
g.
Pembangunan Infrastruktur (TPS, Mushola, Pos Keamanan,
dan Toilet)
|
J,k
|
2
|
f
|
h.
Pembangunan
infrastruktur (Lahan Parkir, Loket, dan Signage)
|
j,k
|
1
|
f
|
i.
Pembangunan
pelayanan wisata (Gardu pandang, Gazebo, dan Air mancur)
|
j,k
|
1
|
g,h,i
|
j.
Pembangunan atraksi wisata (Flying fox, Penangkaran
burung, dan Dermaga dan paddle boat)
|
l
|
3
|
g,h,i
|
k.
Pembangunan
atraksi wisata (Auditorium, dan Chamber of mangrove )
|
l
|
5
|
j,k
|
l.
Pembangunan pelayanan wisata (Restoran dan Floating
market)
|
m
|
5
|
l
|
m. Pembangunan pelayanan wisata
(cottage)
|
n
|
12
|
m
|
n.
Promosi, pengelolaan dan pemeliharaan
|
None
|
194
|
Sumber:
Analisis Kelompok 1B, 2013
7.5
ANALISIS
FINANSIAL
Analisis pembiayaan finansial
berfungsi sebagai uji kelayakan dari proyek yanh akan dilakukan. Uji kelayakan
finansial tersebut sangat penting dikarenakan sangat bermanfaat untuk
memberikan jaminan kepada stakeholder bahwa proyek yang akan dilakukan nantinya
menguntungkan. Pembangunan di kawasan mangrove
Desa Surodadi memiliki keuntungan
bagi pihak pemerintah dan pihak swasta. Akan tetapi keuntungan antara pihak
swasta dan pihak pemerintah terjadi perbedaa. Untuk lebih jelasnya mengenai
kelayakan proyek perancangan kawasan ini dapat dilihat pada penjelasan berikut
ini.
7.5.1
ANALISIS
FINANSIAL COST
Analisis Cost Benefit merupakan analisis yang
digunakan untuk mengetahui besaran keuntungan atau kerugian serta kelayakan
proyek. Dalam perhitungannya, analisis ini memperhitungkan biaya serta manfaat
yang akan diperoleh dari pelaksanaan program atau proyek. Penerapan analisis
ini banyak diguanakn oleh para investor dalam mengembangkan suatu proyek.
Terkait dengan hal ini maka analisis manfaat dan biaya dalam pengembangan
investasi hanya didasarkan pada rasio tingkat keuntungan dan biaya yang akan
dikeluarkan atau dalam kata lain penekanan yang digunakan pada rasio finansial
atau keuangan.
Analisis finansial dari cost pengeluaran pembangunan
kawasan mangrove di desa Surodadi mayoritas dikeluarkan oleh
swasta, sementara pemerintah tidak mengeluarkan cost dikarenakan pemerintah
hanya menyewakan lahan yang akan digunakan untuk proyek. . Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel VII.5 berikut ini.
Tabel VII.5
Analisis Finansial Cost
Tahap
|
Aktivitas
|
Asumsi
|
Jangka Waktu (bulan)
|
Durasi Waktu
|
Satuan
|
Total
|
|
Pra Konstruksi
|
Perencanan dan Perancangan Proyek Pembangunan Wisata
Edukasi Konservasi Mangrove Desa Surodadi
|
Rp 20.000.000/ahli
|
3
|
bulan 1-3 tahun 2013
|
dibutuhkan ahli perencana, lingkungan, dan ekonomi (3
ahli)
|
60,000,000
|
|
Survei lokasi
|
Rp 200.000/surveior
|
1
|
bulan 1 tahun 2013
|
4 Surveior 4 kali survei
|
3,200,000
|
||
Sosialisasi masyarakat
|
Rp 500.000/pertemuan
|
2
|
bulan 2-3 tahun 2013
|
2 kali pertemuan
|
1,000,000
|
||
Pembebasan lahan tambak warga
|
Rp 20.000/m2
|
2
|
bulan 2-3 tahun 2013
|
luas lahan tambak 215.902 m2
|
4,318,040,000
|
||
Konstruksi
|
Reklamasi Lahan
|
Rp 22.500/m3
|
4
|
bulan 4-7 tahun 2013
|
Volume tambak 42.651 m3
|
959,647,500
|
|
Pembangunan Track Mangrove
|
Papan kayu
merbau 315.000/kayu dengan ukuran 3x20x400 cm
|
2
|
bulan 8-9 tahun 2013
|
Luas tracking
1400 m x 4 m
|
2.205.000.000
|
||
Pembangunan konstruksi panggung untuk cottage, dermaga,
dan floating market
|
Biaya konstruksi panggung dari papan kayu dan tiang
pancang beton Rp 1.250.000/m2
|
6
|
bulan 8 tahun 2013 - bulan 1 tahun 2014
|
Cottage : 1440 m2
Dermaga : 3000 m2
Floating Market: 2100 m2
Total : 6540
|
8,175,000,000
|
||
Pembangunan jalan area wisata
|
Biaya Paving
blok 30.000/m2
Biaya tukang Rp 1.500.000/bulan
Biaya kuli Rp 900.000/bulan
|
2
|
bulan 2-3 tahun 2014
|
Luas jalan
1274 m2 x 30.000 = 38.220.000
Terdapat 1
tukang dan 1 kuli
1 x 1.500.000
x 2 = 3.000.000
1 x 900.000 x
2 = 1.800.000
Panjang
drainase 504 m2 x 50.000 = 25.200.000
|
68.220.000
|
||
Pembenahan Drainase
|
Biaya Pembangunan Rp 240.000/m2
|
||||||
Pengadaan Jaringan listrik
|
Biaya
pemasangan listrik
- 450 watt Rp 337.500
- 900 watt Rp 675.000
- 5500 watt Rp 4.262.500
Harga lampu
penerangan 600.000/buah
|
2
|
bulan 2-3 tahun 2014
|
pemasangan
listrik
- Cottage dan floating market
51 x Rp 337.500 = Rp 17.212.500
- Reastoran
3 x Rp 675.000 = Rp 2.025.000
- Kawasan pendidikan dan utilitas
1 x 4.262.500 =Rp 4.262.500
Penerangan 46
x 600.000 /buah
|
51.100.000
|
||
Pembuatan sarana kebersihan (TPS, tong sampah)
|
Biaya Pembangunan Rp 172.000/m2
Biaya tukang Rp 1.500.000/bulan
Biaya kuli Rp 900.000/bulan
|
2
|
bulan 4-5 tahun 2014
|
Luas TPS 1 x
80m2 = 80m2
|
13.760.000
|
||
Pembangunan Mushola
|
Biaya Pembangunan Rp 899.000/m2
Biaya tukang Rp 1.500.000/bulan
Biaya kuli Rp 900.000/bulan
|
2
|
bulan 4-5 tahun 2014
|
Luas Mushola 2 x 300m2 = 6oom2
Total biaya bangun Mushola
539,400,000
Terdapat 1 tukang dan 3 kuli
1 x 1,500,000 = Rp 1,500,000 x 2
bulan = Rp 3,000,000
3 x 900,000 = Rp 2,700,000 x 2 bulan = Rp 5,400,000
|
547,800,000
|
||
Pembangunan Pos Keamanan dan toilet
|
Biaya Pembangunan Rp 899.000/m2
Biaya tukang Rp 1.500.000/bulan
Biaya kuli Rp 900.000/bulan
|
2
|
bulan 4-5 tahun 2014
|
Luas Pos 2 x 12m2 = 24m2
Total biaya bangun Pos 21,576,000
Luas Toilet 2 x 42m2= 84m2 = Rp. 75,516,000
Terdapat 1 tukang dan 2 kuli
1 x 1,500,000 = Rp 1,500,000 x 2
bulan = Rp 3,000,000
2 x 900,000 = Rp 1.800,000 x 2
bulan = Rp 3,600,000
|
103,692,000
|
||
Pembangunan Lahan Parkir
|
-
Biaya paving lahan parkir Rp.
30.000/ m2.
-
Biaya tukang Rp 1.500.000/bulan
-
Biaya kuli Rp 900.000/bulan
|
1
|
bulan 4 tahun 2014
|
-
Rp 30.000/m2 x 7500 m2 = Rp
225.000.000
-
1 tukang @Rp 1.500.000/bulan = Rp
1.500.000
2 kuli @Rp 900.000/bulan = Rp 1.800.000
|
228.300.000
|
||
Pembangunan Loket
|
-
Biaya pembangunan loket 899.000/m2
-
Biaya pembelian kusen pintu dan
jendela Rp 7.500.000
-
Biaya pembelian daun pintu Rp
850.000
-
Biaya pembelian daun jendela untuk
loket Rp 275.000
-
Biaya pembelian roaster Rp
5.000/buah
-
Biaya tukang Rp 1.500.000/bulan
Biaya kuli Rp 900.000/bulan
|
1
|
bulan 4 tahun 2014
|
-
Rp 899.000/m2 x 90 m2 = Rp
80.910.000
-
Rp
7.500.000
-
Rp 850.000 x 1 unit daun pintu = Rp
850.000
-
Rp 275.000 x 2 daun jendela = Rp
550.000
-
Rp 5.000/buah x 6 buah = Rp 30.000
-
1 tukang @Rp 1.500.000/bulan = Rp
1.500.000
2 kuli @Rp 900.000/bulan = Rp 1.800.000
|
93.140.000
|
||
Pembuatan Signage
|
-
Biaya pembuatan signage kayu Rp
3.000.000/m3
-
Biaya tukang Rp 1.500.000/bulan
-
Biaya kuli Rp 900.000/bulan
|
1
|
bulan 4 tahun 2014
|
-
1m3 kayu untuk 3 buah signage.
-
Rp 3.000.000/m3 x (36:3) buah
signage = Rp 36.000.000,000
-
1 tukang @Rp 1.500.000/bulan = Rp
1.500.000
-
2 kuli @Rp 900.000/bulan =
Rp 1.800.000
|
39.300.000
|
||
Pembangunan Auditorium
|
-
Biaya pembangunan auditorium
Rp 899.000/m2
-
Biaya pembelian kusen pintu dan
jendela Rp 7.500.000
-
Biaya pembelian daun pintu Rp
850.000
-
Biaya pembelian daun jendela untuk
loket Rp 275.000
-
Biaya pembelian roaster Rp
7.000/buah
-
Biaya pembelian kursi auditorium Rp
1.200.000/buah
-
Biaya pembelian projector Rp
13.200.000/buah
-
Biaya tukang Rp 1.500.000/bulan
-
Biaya kuli Rp 900.000,00/bulan
|
5
|
bulan 6-10 tahun 2014
|
-
Rp 899.000/m2 x 3000 m2 = Rp
2.697.000.000
-
Rp 7.500.000 x 2 = Rp 15.000.000
-
Rp 850.000 x 2 daun pintu = Rp
1.700.000
-
Rp 275.000 x 6 daun jendela =
1.650.000
-
Rp 7.000 x 50 buah = Rp 350.000
-
Rp 1.200.000,00 x 50 = Rp
60.000.000.000
-
Rp 13.200.000,00 x 1 buah = Rp
13.200.000
-
3tukang @Rp 1.500.000,00/bulan x 5
bulan = Rp 22.500.000
10 kuli @Rp 900.000/bulan x 5 bulan = Rp 45.000.000
|
2.856.400.000
|
||
Pembangunan Chamber of mangrove
|
-
Biaya pembangunan
chamber of mangrove Rp 899.000/m2
-
Biaya pembelian kusen pintu dan
jendela Rp 7.500.000
-
Biaya pembelian daun pintu Rp
850.000
-
Biaya pembelian daun jendela untuk
loket Rp 275.000
-
Biaya pembelian roaster Rp 7.000
/buah
-
Biaya tukang Rp 1.500.000/bulan
Biaya kuli Rp 900.000 /bulan
|
5
|
bulan 6-10 tahun 2014
|
-
Rp 899.000,00/m2 x 2000
m2 = Rp 1.798.000.000
-
Rp 7.500.000 x 2 = Rp 15.000.000
-
Rp 850.000 x 2 daun pintu = Rp
1.700.000
-
Rp 275.000 x 6 daun jendela =
1.650.000
-
Rp 7.000 x 50 buah = Rp 350.000
-
3tukang @Rp 1.500.000 /bulan x 3
bulan = Rp 13.500.000
10 kuli @Rp 900.000,00/bulan x 3 bulan = Rp 27.000.000
|
1.857.200.000
|
||
Pembuatan Flying fox
|
Biaya pembuatan flying fox Rp 25.425.000 /unit
(pembangunan 2 unit tower, perlengkapan keamanan flying
fox, dan tambang besi)
|
3
|
bulan 6-8 tahun 2014
|
Rp 25.425.000 /unit x 1 unit = Rp 25.425.000
|
25.425.000
|
||
Pembuatan Penangkaran Burung
|
-
Biaya pembuatan jarring baja
diameter 10cm Rp 17.000/buah
-
Biaya pembelian burung Rp
500.000.000
-
Biaya tukang Rp 1.500.000/bulan
Biaya kuli Rp 900.000 /bulan
|
3
|
bulan 6-8 tahun 2014
|
-
1m2 membutuhkan 10 buah jarring
baja
-
Rp 17.000 /buah x (7633m2 x 10buah)
= Rp 1.297.610.000
-
Rp 500.000.000
-
3tukang @Rp 1.500.000 /bulan x 3
bulan = Rp 13.500.000
10 kuli @Rp 900.000 /bulan x 3 bulan = Rp 27.000.000
|
1.838.110.000
|
||
Pembangunan Dermaga dan paddle boat
|
-
Biaya pembangunan dermaga Rp
305.000,00/m2
-
Biaya pembuatan pondasi Rp
1.500.000/tiang pondasi
-
Biaya pembelian paddle boat Rp Rp
3.000.000 /unit
-
Biaya tukang Rp 1.500.000/bulan
Biaya kuli Rp 900.000 /bulan
|
3
|
bulan 6-8 tahun 2014
|
-
Rp 315.000,00 x 3050 m2 = Rp 960.750.000
-
Rp 1.500.000 x 32 tiang pondasi =
Rp 48.000.000
-
Rp 15.000.000 x 15 unit = Rp
225.000.000
-
1 tukang @Rp 1.500.000 /bulan = Rp
1.500.000
2 kuli @Rp 900.000 /bulan = Rp 1.800.000
|
1.237.050.000
|
||
Pembangunan Gardu Pandang
|
-
Biaya pembuatan pondasi Rp
5.000.000
-
Biaya pembuatan gardu pandang 2
lantai 700.000/m2
-
Biaya pembuatan tangga Rp 500.000
-
Biaya tukang Rp 1.500.000/bulan
Biaya kuli Rp 900.000 /bulan
|
1
|
bulan 4 tahun 2014
|
-
Rp 5.000.000
-
Rp 700.000 x (100m2 + 64m2) = Rp
114.800.000
-
Rp 500.000 x 4 = Rp 2.000.000
-
1 tukang @Rp 1.500.000 /bulan = Rp
1.500.000
-
2 kuli @Rp 900.000 /bulan = Rp
1.800.000
|
120.100.000
|
||
Pembuatan Gazebo
|
-
Biaya pembangunan gazebo Rp
2.000.000 /gazebo
|
1
|
bulan 4 tahun 2014
|
-
Rp 2.0000.000 x 28 unit = Rp
56.000.000
|
58.000.000
|
||
Pembuatan Air mancur
|
-
Biaya pembuatan air mancur
Rp1.375.000/m2
-
Biaya tukang Rp 1.500.000/bulan
-
Biaya kuli Rp 900.000 /bulan
|
1
|
bulan 4 tahun 2014
|
-
Rp 1.375.000/m2 x 158 m2 = Rp
217.250.000
-
1 tukang @Rp 1.500.000 /bulan = Rp
1.500.000
-
2 kuli @Rp 900.000 /bulan = Rp
1.800.000
|
220.550.000
|
||
Pembangunan Restoran
|
-
Biaya pembangunan restoran Rp
755.000/m2 x 1370m2 = Rp 1.034.350.000
-
Biaya tukang Rp 1.500.000/bulan
Biaya kuli Rp 900.000 /bulan
|
5
|
bulan 11 tahun 2014 - bulan 3 tahun
2015
|
-
Rp 1.034.350.000 x 3 unit = Rp 3.103.050.000
-
3tukang @Rp 1.500.000 /bulan x 5
bulan = Rp 22.500.000
10 kuli @Rp 900.000/ bulan x 5 bulan = Rp 45.000.000
|
3.170.550.000
|
||
Pembangunan Floating market
|
-
Biaya pembangunan floating market
Rp 755.000/m2 x 100m2 = Rp 75.500.000
-
Biaya tukang Rp 1.500.000/bulan
-
Biaya kuli Rp 900.000 /bulan
|
5
|
bulan 11 tahun 2014 - bulan 3 tahun
2015
|
-
Rp 75.500.000,00 x 21 unit = Rp
1.585.500.000
-
3tukang @Rp 1.500.000,00/bulan x 5
bulan = Rp 22.500.000
-
10 kuli @Rp 900.000/bulan x 5 bulan
= Rp 45.000.000
|
1.653.000.000
|
||
Pembangunan Cottage
|
-
Biaya pembangunan cottage Rp
755.000 /m2 x 48m2 = Rp 36.240.000
-
Biaya pembelian perabotan Rp
19.280.000/cottage
-
Biaya tukang Rp 1.500.000/bulan
-
Biaya kuli Rp 900.000/bulan
|
12
|
bulan 4 tahun 2015 - bulan 3 tahun
2016
|
-
Rp 36.240.000,00 x 30 unit = Rp
1.087.200.000
-
Rp 19.280.000/cottage x 30 unit =
Rp 578.400.000
-
5 tukang @Rp 1.500.000 x 5 bulan =
Rp 37.500.000
-
20 kuli @ Rp 900.000 x 5 bulan = Rp
90.000.000
|
1.793.100.000
|
||
Pasca Konstruksi
|
Kontrol Management (pemeliharaan Berkala)
|
-
Biaya pemeliharaan (pengecetan)
berkala Rp 10.000 /m2
-
Perbaikan 4 tahun sekali, dengan
kenaikan harga Rp 5000/4 tahun
-
Biaya tenaga pemeliharaan Rp
900.000/bulan
-
Naik 3% tiap tahun, terdapat 10
tenaga kerja
|
201
|
bulan 4 tahun 2016 - akhir tahun 2032
|
-
Biaya pemeliharaan 2016-2019 Rp 10.000,00/m2
x 49183 m2 = Rp 491.830.000/tahun
-
Biaya pemeliharaan 2020-2023 Rp 15.000,00/m2
x 49183 m2 Rp 737.745.000
-
Biaya pemeliharaan 2024-2027 Rp 20.000,00/m2
x 49183 m2 Rp 983.660.000
-
Biaya pemeliharaan 2028-2031 Rp 25.000,00/m2
x 49183 m2 Rp 1.229.575.000
-
Biaya pemeliharaan 2032 Rp 30.000,00/m2
x 49183 m2 Rp 1.475.490.000
-
Rp 900.000/bulan x 48/bulan = Rp
43,200,000
|
58,000,000
|
|
Baliho
|
Biaya sewa baliho Rp.
10,000,000/bulan
Pemasangan baliho di Jalan Pantura
Semarang – Demak, dan di jalan raya di Kota Semarang
|
204
|
Bulan 4 tahun 2016 - 2032
|
Dalam 1 tahun,
Rp 10,000,000 x12 x 2 =
Rp. 240,000,000
Dalam 17 tahun
Rp 10,000,000 x 201 x 2 =
Rp. 4,020,000,000
|
4,020,000,000
|
||
Pembayaran pajak bumi dan bangunan kepada pemerintah
|
·
Diasumsikan harga tanah di kawasan perencanaan
sebesar Rp. 20.000/m2
·
Sehingga NJOP dapat
dihitung :
NJOP
= 49183x20.000
= 983,660,000
· Standar
NJOPTKP =12.000.000
·
Jika NJKP = 40% x (NJOP - NJOPTKP)
maka besarnya PBB,
= 0,5% x 40% x (NJOP-NJOPTKP
= 20% x (NJOP-NJOPTKP)
=20% x (983,660,000-12.000.000)
= Rp 194,332,000,-
|
204
|
Bulan 2 tahun 2016 -2032
|
Pajak PBB yang harus dibayarkan selama 17 tahun sebesar
:
=Rp 194,332,000,- x 17 tahun
=Rp. 3,303,644,000
|
3,303,644,000
|
||
Pembayaran Pajak Parkir Motor kepada pemerintah
|
Pajak parkir motor = 30%
Retribusi parkir = Rp. 3.000
Retribusi parkir progresif, naik Rp 1500 setiap 5
tahun sekali
Jumlah motor naik 5% setiap tahunnya
|
204
|
Bulan 2 tahun 2016 -2032
|
30%
x jumlah kendaraan dalam satu tahun x 3000
Perhitungan
progresif 5% di setiap tahunnya untuk jumlah kendaraan, dan 5 tahun sekali
untuk biaya retribusi parkirnya sebesar Rp 500
|
528,012,312
|
||
Pembayaran Pajak Parkir Mobil kepada pemerintah
|
Pajak parkir mobil = 30%
Retribusi parkir = Rp. 6.000
Retribusi parkir progresif, naik Rp 1.500 setiap 5 tahun sekali
|
204
|
Bulan 2 tahun 2016 -2032
|
30%
x jumlah kendaraan dalam satu tahun x 3000
Perhitungan
progresif 5% di setiap tahunnya untuk jumlah kendaraan, dan 5 tahun sekali
untuk biaya retribusi parkirnya sebesar Rp 500
|
476,220,165
|
||
Pembayaran Pajak Hotel kepada pemerintah
|
Pajak Hotel = 10%
Tidak ada kenaikan progresif biaya penginapan
Jumlah kamar yang disewa naik 5% setiap
tahunnya
|
204
|
Bulan 2 tahun 2016 -2032
|
10%
x jumlah kamar yang disewa x Rp. 350.000
|
1,519,413,542
|
||
Evaluasi Wisata Secara Berkala
|
-
Rp 500.000/surveyor
-
Dilakukan setiap tahunnya
|
201
|
Bulan 2 tahun 2016 -2032
|
-
Rp 500.000 x 4 surveior = Rp
2.000.000
-
Rp 2.000.000 x 17 tahun=
Rp 54.000.000
|
54,000,000
|
||
Sumber: Analisis Kelompok 1B, 2013
7.5.2
Analisis
Finansial Benefit
Penetuan dan analisis besaran keuntungan atau
benefit ini dibedakan menjadi dua sesuai pemegang kepentingan terbesar yaitu
pihak swasta yaitu konsultan sebagai pelaku paling dominan dan Pemerintah
Kabupaten Demak. Warga Desa Surodadi mendapat keuntungan dari pengelolaan
kawasan Pariwisata Mangrove yang akan direncanakan 20 tahun kedepan.
Tabel VII.6
Analisis Finansial Benefit
Private (konsultan)
Tahap Pembangunan
|
Benefit Private (Konsultan)
|
|||||
Aktivitas
|
Asumsi
|
Jangka Waktu
|
Durasi Waktu
|
Satuan
|
Total
|
|
Pra Konstruksi dan Konstruksi
|
-
|
-
|
3 tahun 3 bulan
|
tahun 2013 – tahun 2016 bulan ke 3
|
-
|
-
|
Pasca Konstruksi
|
Retribusi lahan parkir
|
·
Parkir sepeda
motor
- Diasumsikan dalam sehari dikunjungi
50 sepeda motor
- Retribusi parkir tiap motor Rp3000
- Dalam satu bulan pendapatan dari
retribusi parkir Rp4.500.000
·
Parkir mobil
- Diasumsikan dalam sehari dikunjungi
25 mobil
- Retribusi parkir tiap mobil Rp6000
- Dalam satu bulan pendapatan dari
retribusi parkir mobil Rp4.500.000
·
Total
pendapatan dari retribusi parkir dalam satu bulam sebesar Rp12.000.000
·
Jumlah
kendaraan pengunjung meningkat 5% tiap tahun
·
Biaya
retribusi parkir meningkat Rp500 tiap 5 tahun
|
16 tahun 9 bulan
|
Bulan ke 4 tahun 2016 – tahun 2032
|
50 sepeda motor per-hari dan 25
mobil per-hari
|
Rp3.692.533.597
|
Pembayaran jasa pelayanan toilet
umum
|
·
Diasumsikan dalam sehari terdapat 70
pengunjung menggunakan toilet untuk buang air kecil dan air besar
·
Retribusi tiap
penggunaan toilet sebesar Rp3000
·
Dalam sebulan
total pendapatan dari retribusi toilet umum sebesar Rp6.300.000
·
Kenaikan
jumlah pengguna toilet umum meningkat 5% tiap tahun
·
Biaya jasa toilet naik Rp 1,000
setiap 5 tahun
|
16 tahun 9 bulan
|
Bulan ke 4 tahun 2016 – tahun 2032
|
70 pengunjung per-hari
|
Rp
2,947,450,830
|
|
Ticket masuk
|
·
Tiket masuk
dewasa dan anak Rp15.000
·
Diasumsikan
dalam sehari terdapat 200 pengunjung
·
Total
pendapatan dari tiket masuk dalam sebulan sebesar 90.000.000
·
Harga tiket
meningkat Rp3000 tiap tiga tahun
·
Jumlah
pengunjung meningkat 5% tiap tahun
|
16 tahun 9 bulan
|
Bulan ke 4 tahun 2016 – tahun 2032
|
200 pengunjung per-hari
|
Rp48.803.532.310
|
|
Ticket atraksi flying fox
|
·
Tiket atraksi flying fox Rp15.000
·
Diasumsikan
dalam sehari terdapat 100 pengunjung yang menggunakan atraksi flying fox
·
Total
pendapatan dari atraksi flying fox dalam sebulan sebesar Rp45.000.000
·
Harga tiket
meningkat Rp3000 tiap 3 tahun
|
16 tahun 9 bulan
|
Bulan ke 4 tahun 2016 – tahun 2032
|
100 pengunjung per-hari
|
Rp24.401.766.155
|
|
Ticket atraksi
paddle boat tour
|
·
Tiket atraksi paddle boat tour Rp8000 per-orang
·
Diasumsikan dalam
satu hari terdapat 150 pengunjung yang menggunakan atraksi paddle boat
·
Total
pendapatan dari atraksi paddle boat tour dalam satu bulan sebesar
Rp22.500.000
·
Harga tiket
meningkat Rp2000 tiap 3 tahun
|
16 tahun 9 bulan
|
Bulan ke 4 tahun 2016 – tahun 2032
|
150 pengunjung per-hari
|
Rp 21,148,670,658
|
|
Keuntungan dari biaya sewa
restaurant
|
·
Sewa restoran Rp30.000.000 per tahun
·
Terdapat 3
buah restoran, sehingga pendapatan dari sewa retoran selama setahun sebesar
Rp.90.000.000,-
·
Harga sewa
meningkat Rp9.000.000 tiap 3 tahun
|
16 tahun 9 bulan
|
Bulan ke 4 tahun 2016 – tahun 2032
|
3 buah restoran
|
Rp2.025.000.000
|
|
Keuntungan dari sewa penginapan
cottage
|
·
Harga sewa
penginapan sebesar Rp350.000 per-malam
·
Diasumsikan
dalam sebulan terdapat 140 cottage yang disewa
·
Pendapatan
dalam sebulan dari sewa cottage sebesar Rp49.000.000
·
Jumlah
penginap bertambah 5% tiap tahun
|
16 tahun 9 bulan
|
Bulan ke 4 tahun 2016 – tahun 2032
|
Diasumsikan terdapat 140 cottage
yang disewa dalam sebulan
|
Rp16.541.842.188
|
|
Keuntungan dari sewa floating
market
|
·
Harga sewa floating market sebesar
Rp25.000.000 per-tahun tiap unitnya
·
Terdapat 21
unit floating market, sehingga total pendapatan dari sewa floating dalam satu
tahun sebesar Rp525.000.000
·
Harga sewa
meningkat Rp.5.000.000,- tiap 3 tahun
|
16 tahun 9 bulan
|
Bulan ke 4 tahun 2016 – tahun 2032
|
21 unit floating market
|
Rp9.562.500.060
Rp 9,125,000,000
|
Sumber: Analisis
Kelompok 1B, 2013
Pemerintah mendapatkan benefit
dari besaran pajak bumi dan bangunan (PBB), pajak kendaraan bermotor dari jumlah
kendaraan bermotor yang datang ke wisata Desa Surodadi, serta pajak hotel dan
juga pajak reklame, yang dibayarkan pengelola setiap tahunnya.
Tabel VI.7
Analisis
Finansial Benefit Publik (Pemerintah)
Tahap Pembangunan
|
Benefit Publik (Pemerintah)
|
|||||
Aktivitas
|
Asumsi
|
Jangka Waktu
|
Durasi Waktu
|
Satuan
|
Total
|
|
Pra Konstruksi
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Konstruksi
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Pasca Konstruksi
|
·
Pajak Bumi dan Bangunan
|
·
Diasumsikan harga tanah di kawasan perencanaan
sebesar Rp. 20.000/m2
·
Sehingga NJOP dapat
dihitung :
NJOP
= 49183x20.000
= 983,660,000
· Standar
NJOPTKP =12.000.000
·
Jika NJKP = 40% x (NJOP - NJOPTKP)
maka besarnya PBB,
= 0,5% x 40% x (NJOP-NJOPTKP
= 20% x (NJOP-NJOPTKP)
=20% x (983,660,000-12.000.000)
= Rp 194,332,000,-
|
17 tahun
|
Bulan ke 2 tahun 2016-2032
|
Pajak PBB yang harus dibayarkan selama 17 tahun sebesar
:
=Rp. Rp 194,332,000,- x 17 tahun
=Rp. 3,303,644,000
|
Rp. 3,303,644,000
|
·
Pajak Parkir Motor
|
Pajak parkir motor = 30%
Retribusi parkir = Rp. 3.000
Retribusi parkir progresif, naik Rp 500 setiap 5
tahun sekali
Jumlah motor naik 5% setiap tahunnya
|
17 tahun
|
Bulan ke 2 tahun 2016-2032
|
30%
x jumlah kendaraan dalam satu tahun x 3000
Perhitungan
progresif 5% di setiap tahunnya untuk jumlah kendaraan, dan 5 tahun sekali
untuk biaya retribusi parkirnya sebesar Rp 500
|
Rp.
528,012,312
|
|
·
Pajak Parkir Mobil
|
Pajak parkir motor = 30%
Retribusi parkir = Rp. 6.000
Retribusi parkir progresif, naik Rp 500 setiap 5
tahun sekali
|
17 tahun
|
Bulan ke 2 tahun 2016-2032
|
30%
x jumlah kendaraan dalam satu tahun x 3000
Perhitungan
progresif 5% di setiap tahunnya untuk jumlah kendaraan, dan 5 tahun sekali
untuk biaya retribusi parkirnya sebesar Rp 500
|
Rp.
476,220,165
|
|
·
Pajak Hotel
|
Pajak Hotel = 10%
Tidak ada kenaikan progresif biaya penginapan
Jumlah kamar yang disewa naik 5% setiap tahunnya
|
17 tahun
|
Bulan ke 2 tahun 2016-2032
|
10%
x jumlah kamar yang disewa x Rp. 350.000
|
Rp.
1,519,413,542
|
|
Pajak Reklame/ Baliho
|
Biaya sewa baliho Rp.
10,000,000/bulan
Pemasangan baliho di Jalan Pantura
Semarang – Demak, dan di jalan raya di Kota Semarang
|
204
|
Bulan 4 tahun 2016 - 2032
|
Dalam 1 tahun,
Rp 10,000,000 x12 x 2 =
Rp. 240,000,000
Dalam 17 tahun
Rp 10,000,000 x 201 x 2 =
Rp. 4,020,000,000
|
4,020,000,000
|
Sumber: Analisis
Kelompok 1B, 201
7.6 ANALISIS SOSIAL EKONOMI
Pembangunan kawasan pesisir desa
Surodadi ini dipastikan akan mengakibatkan dampak tertentu baik menguntungkan
maupun merugikan. Dampak-dampak tersebut berupa dampak sosial-ekonomi ataupun
dampak finansial. Dampak sosial – ekonomi merupakan dampak yang dikeluarkan
secara tidak langsung dari proyek tersebut seperti biaya kerugian akibat
kebisingan, kemacetan, dll. lebih jelasnya terdapat pada tabel berikut.
Tabel VII.8
Social Economic Cost
Tahap Pembangunan
|
Cost Social-Economy Analysis
|
||||
Aktivitas
|
Asumsi
|
Jangka Waktu
|
Durasi Waktu
|
Total
|
|
Pra-Konstruksi
|
Waktu dan tenaga yang diluangkan oleh masyarakat
untuk proses sosialisasi
|
· Masyarakat dan perangkat desa meluangkan waktu untuk
sosialisasi pembangunan kawasan wisata sebanyak 2x pertemuan
· Diasumsikan tiap pertemuan sebanding dengan Rp500.000
· Jadi total 2x pertemuan sebanding dengan Rp 1,000,000
|
2 bulan
|
Bulan 2-3 tahun 2013
|
Rp 1,000,000,-
|
Stress yang ditimbulkan akibat masyarakat yang
terkena aktivitas pembebasan lahan
|
· Diasumsikan biaya kendala pembebasan lahan setara
dengan ¼ dari harga lahan
· Harga lahan Rp20.000 per-m2
· Biaya stres dan kendala pembebasan lahan sebesar
Rp5ooo per-m2
· Total luas pembebasan lahan 215.902 m2
· Jadi total biaya stres dan kendala pembebasan lahan
sebesar Rp1.079.510.000
|
2 bulan
|
Bulan 2-3 tahun 2013
|
Rp1.079.510.000
|
|
Konstruksi
|
Polusi udara dan kebisingan yang dihasilkan akibat
kontruksi selama pembangunan (gedung, pelebaran jalan)
|
· Kenyamanan dan kesehatan warga Desa Surodadi
terganggu, sehingga berdampak pada produktivitas dan pendapatan warga sekitar
kawasan perancangan.
· Diasumsikan warga mengalami kerugian sebesar
Rp200.000 per-hari
|
3 tahun = 1095 hari
|
Bulan ke 4 tahun 2013 – bulan ke 3 tahun 2016
|
Rp
219.000.000,-
|
Kerusakan infrastrukur terutama pada jalan akibat
alat-alat berat yang masuk selama pembangunan
Kerugian akibat terganggunya sirkulasi dan mobiltas
warga sekitar Kawasan Perancangan
|
· Diasumsikan kerusakan infrastruktur terutama jalan
sebesar Rp15.000 per-hari
· Jadi total biaya kerusakan infrastruktur Rp
16,425,000
|
3 tahun =
1095 hari
|
Bulan ke 4 tahun 2013 – bulan ke 3 tahun 2016
|
Rp 16,425,000
|
|
Pasca Konstruksi
|
Tingkat kebisingan pada kawasan yang
dihasilkan saat proyek Wisata Edukasi Konservasi Mangrove Desa Surodadi telah
selesai
|
· Tingkat kebisingan yang dihasilkan dari kawasan
perancangan setelah konstruksi selesai.
· Kawasan wisata yang direncanakan tidak memiliki
tingkat kebisingan yang tinggi, kebisingan lebih banyak dihasilkan dari lalu
lintas kendaraan masuk dan keluar kawasan wisata melewati jalan desa.
· Diasumsikan biaya kebisingan sebesar Rp25.000
per-hari
· Jadi total biaya kebisingan sebesar Rp152.750.000
|
16 tahun 9 bulan = 6110 hari
|
Bulan ke 4 tahun 2016 - 2032
|
Rp152.750.000
|
Sumber:
Analisis Kelompok 1B, 2013
Tabel VII.9
Social-Economy Benefit Analysis
Tahap Pembangunan
|
Benefit Social-Economy Analysis
|
||||
Aktivitas
|
Asumsi
|
Jangka Waktu
|
Durasi Waktu (Bulan)
|
Total
|
|
Pra-Konstruksi
|
Masyarakat banyak mendapatkan keuntungan dari
pembebasan lahan
|
· Diasumsikan harga lahan sebelum pembebasan lahan
Rp15.000
· Dalam proyek pembangunan kawasan pariwisata,
pemerintah membeli lahan warga sebesar Rp20.000
· Pihak warga mendapat selisih keuntungan Rp5000 per-m2
· Luas lahan keseluruhan 215.902
m2
|
3 bulan
|
Bulan ke 1 – 3 tahun 2013
|
Rp1.079.510.000
|
Konstruksi
|
Polusi udara dan kebisingan yang dihasilkan akibat
kontruksi selama pembangunan (gedung, pelebaran jalan)
|
· Kenyamanan dan kesehatan warga Desa Surodadi
terganggu, sehingga berdampak pada produktivitas dan pendapatan warga sekitar
kawasan perancangan.
· Diasumsikan warga mengalami kerugian sebesar
Rp200.000 per-hari
|
3 tahun = 1095 hari
|
Bulan ke 4 tahun 2016 – bulan ke 3 tahun 2016
|
Rp
219.000.000,-
|
Kerusakan infrastrukur terutama pada jalan akibat
alat-alat berat yang masuk selama pembangunan
Kerugian akibat terganggunya sirkulasi dan mobiltas
warga sekitar Kawasan Perancangan
|
· Diasumsikan kerusakan infrastruktur terutama jalan
sebesar Rp15.000 per-hari
· Jadi total biaya kerusakan infrastruktur Rp
16,425,000
|
3 tahun =
1095 hari
|
Bulan ke 4 tahun 2013 – bulan ke 3 tahun 2016
|
Rp 16,425,000
|
|
Munculnya banyak warung makan untuk tukang dan buruh
bangunan
|
· Diasumsikan tukan dan kuli makan sehari dua kali,
sekali makan Rp10.000
· Dalam sehari warung dapat memperoleh keuntungan
sebesar Rp1.400.000 dari makan tukang dan kuli
|
3 tahun = 1095 hari
|
Bulan ke 1 – 3 tahun 2013
|
Rp1.533.000.000
|
|
Pasca Konstruksi
|
Tingkat kebisingan pada kawasan yang
dihasilkan saat proyek Wisata Edukasi Konservasi Mangrove Desa Surodadi telah
selesai
|
· Tingkat kebisingan yang dihasilkan dari kawasan
perancangan setelah konstruksi selesai.
· Kawasan wisata yang direncanakan tidak memiliki
tingkat kebisingan yang tinggi, kebisingan lebih banyak dihasilkan dari lalu
lintas kendaraan masuk dan keluar kawasan wisata melewati jalan desa.
· Diasumsikan biaya kebisingan sebesar Rp25.000
per-hari
· Jadi total biaya kebisingan sebesar Rp152.750.000
|
16 tahun 9 bulan = 6110 hari
|
Bulan ke 4 tahun 2016 – 2032
|
Rp152.750.000
|
Mobilitas masyarakat semakin lancar dan
interaksi sosial antar masyarakat semakin meningkat
|
· Setelah ada pelebaran jalan menjadi lebih luas
sehingga mobilitas masyarakat lebih lancar. Keuntungan yang masyarakat
peroleh sebesar (1/2 harga masuk tol)
Rp 1.000,-/ hari/ kendaraan x 100 kendaraan/ hari = Rp 100.000,- x 30
hari = Rp 3.000.000,- / bulan
|
16 tahun 9 bulan = 6110 hari
|
Bulan ke 4 tahun 2016 – 2032
|
Rp 603,000,000,-
|
Sumber:
Analisis Kelompok 1B, 2013
7.7
ANALISIS
KELAYAKAN PROYEK PEMBANGUNAN
Setelah menghitung biaya yang harus dikeluarkan dan
juga keuntungan yang didapatkan, maka perlu melihat dengan biaya-biaya tersebut
apakan proyek pembangunan wisata edukasi konservasi mangrove di Desa Surodadi
dinyatakan layak atau tidaknya melalui benefit-cost
ratio (BCR) dan juga net present
value (NPV).
7.7.1
BENEFIT
COST RATIO (BCR)
Benefit cost ratio didaptkan dari selisih antara
keuntungan yang didapat dengan biaya yang dikeluarkan selama pembangunan dan
operasional wisata edukasi konservasi mangrove Desa Surodadi yang dikalikan
dengan nilai suku bunga yang berlaku saat ini. Berikut adalah perhitungannya:
Tabel VII.10
Benefit Cost Ratio
TAHUN
|
CASH OUT FLOW
|
CASH IN FLOW
|
DF (6%)
|
SOCIAL COST
|
SOCIAL BENEFIT
|
B/C RATIO
|
1
|
16,886,622,500
|
1,675,735,000
|
0.9434
|
15,930,839,667
|
1,580,888,399
|
|
2
|
14,269,297,000
|
598,600,000
|
0.89
|
12,699,674,330
|
532,754,000
|
|
3
|
1,880,700,000
|
598,600,000
|
0.8396
|
1,579,035,720
|
502,584,560
|
|
4
|
1,343,937,000
|
3,977,007,000
|
0.7921
|
1,064,532,498
|
3,150,187,245
|
|
5
|
1,466,119,501
|
4,130,584,500
|
0.7473
|
1,095,631,103
|
3,086,785,797
|
|
6
|
1,483,909,128
|
4,282,390,875
|
0.705
|
1,046,155,935
|
3,019,085,567
|
|
7
|
1,502,328,675
|
5,026,207,288
|
0.6651
|
999,198,802
|
3,342,930,467
|
|
8
|
1,767,316,848
|
5,222,094,802
|
0.6274
|
1,108,814,590
|
3,276,342,279
|
|
9
|
1,802,790,511
|
5,528,515,191
|
0.5919
|
1,067,071,703
|
3,272,328,142
|
|
10
|
1,824,032,036
|
6,350,479,991
|
0.5584
|
1,018,539,489
|
3,546,108,027
|
|
11
|
1,846,043,499
|
6,611,881,141
|
0.5268
|
972,495,715
|
3,483,138,985
|
|
12
|
2,114,769,629
|
6,886,352,348
|
0.497
|
1,051,040,506
|
3,422,517,117
|
|
13
|
2,138,411,393
|
7,868,028,874
|
0.4688
|
1,002,487,261
|
3,688,531,936
|
|
14
|
2,182,981,964
|
8,333,178,156
|
0.4423
|
965,532,923
|
3,685,764,698
|
|
15
|
2,209,386,317
|
8,693,014,214
|
0.4173
|
921,976,910
|
3,627,594,832
|
|
16
|
2,482,687,214
|
9,871,427,146
|
0.3936
|
977,185,687
|
3,885,393,725
|
|
17
|
2,511,093,586
|
10,307,475,653
|
0.3714
|
932,620,158
|
3,828,196,458
|
|
18
|
2,540,560,982
|
10,765,326,586
|
0.3503
|
889,958,512
|
3,771,093,903
|
|
19
|
2,596,741,475
|
12,334,733,007
|
0.3305
|
858,223,057
|
4,076,629,259
|
|
20
|
2,875,655,019
|
12,893,246,808
|
0.3118
|
896,629,235
|
4,020,114,355
|
|
JUMLAH
|
47,077,643,801
|
62,798,969,749
|
1.333945
|
Sumber: Analisis Kelompok 1B, 2013
Rencana pembangunan Wisata Edukasi
Konservasi Mangrove Desa Surodadi memiliki BCR sebesar 1.333945, sehingga
pembangunan wisata ini dapat
dipertanggung jawabkan secara ekonomi dan layak untuk dilaksanakan
|
7.7.2
NET
PRESENT VALUE (NPV)
Tabel VII.11
Net Present
Value
TAHUN
|
NET CASH FLOW
|
DF (6%)
|
NILAI SAAT INI
|
1
|
-15,210,887,500
|
0.9434
|
(14,349,951,268)
|
2
|
-13,670,697,000
|
0.89
|
(12,166,920,330)
|
3
|
-1,282,100,000
|
0.8396
|
(1,076,451,160)
|
4
|
2,633,070,000
|
0.7921
|
2,085,654,747
|
5
|
2,664,464,999
|
0.7473
|
1,991,154,694
|
6
|
2,798,481,747
|
0.705
|
1,972,929,632
|
7
|
3,523,878,613
|
0.6651
|
2,343,731,666
|
8
|
3,454,777,954
|
0.6274
|
2,167,527,688
|
9
|
3,725,724,680
|
0.5919
|
2,205,256,438
|
10
|
4,526,447,955
|
0.5584
|
2,527,568,538
|
11
|
4,765,837,642
|
0.5268
|
2,510,643,270
|
12
|
4,771,582,719
|
0.497
|
2,371,476,611
|
13
|
5,729,617,481
|
0.4688
|
2,686,044,675
|
14
|
6,150,196,192
|
0.4423
|
2,720,231,776
|
15
|
6,483,627,897
|
0.4173
|
2,705,617,921
|
16
|
7,388,739,932
|
0.3936
|
2,908,208,037
|
17
|
7,796,382,067
|
0.3714
|
2,895,576,300
|
18
|
8,224,765,604
|
0.3503
|
2,881,135,391
|
19
|
9,737,991,532
|
0.3305
|
3,218,406,201
|
20
|
10,017,591,789
|
0.3118
|
3,123,485,120
|
JUMLAH
|
15,721,325,947
|
Sumber: Analisis Kelompok 1B, 2013
Rencana pembangunan Wisata Edukasi
Konservasi Mangrove Desa Surodadi memiliki
nilai positif, sehingga
pembangunan wisata ini dapat dipertanggung jawabkan secara ekonomi dan layak untuk dijalankan dengan mendapatlan
keuntungan sebesar Rp 15,721,325,947
|
7.7.3
Pay
Back Periode
Analisis in idigunakan untuk
mengetahui kapan pihak swasta dapat menerima kembali modal biaya pembangunan
yang telah dikeluarkan. Berikut adalah perhitungannya:
Tabel VII.12
Pay Back
Periode
TAHUN
|
NILAI INVESTASI
|
CASH IN FLOW
|
NILAI SISA
|
1
|
16,886,622,500
|
1,675,735,000
|
-15,210,887,500
|
2
|
14,269,297,000
|
598,600,000
|
-13,670,697,000
|
3
|
1,880,700,000
|
598,600,000
|
-1,282,100,000
|
4
|
1,343,937,000
|
3,977,007,000
|
2,633,070,000
|
5
|
1,466,119,501
|
4,130,584,500
|
2,664,464,999
|
6
|
1,483,909,128
|
4,282,390,875
|
2,798,481,747
|
7
|
1,502,328,675
|
5,026,207,288
|
3,523,878,613
|
8
|
1,767,316,848
|
5,222,094,802
|
3,454,777,954
|
9
|
1,802,790,511
|
5,528,515,191
|
3,725,724,680
|
10
|
1,824,032,036
|
6,350,479,991
|
4,526,447,955
|
11
|
1,846,043,499
|
6,611,881,141
|
4,765,837,642
|
12
|
2,114,769,629
|
6,886,352,348
|
4,771,582,719
|
13
|
2,138,411,393
|
7,868,028,874
|
5,729,617,481
|
14
|
2,182,981,964
|
8,333,178,156
|
6,150,196,192
|
15
|
2,209,386,317
|
8,693,014,214
|
6,483,627,897
|
16
|
2,482,687,214
|
9,871,427,146
|
7,388,739,932
|
17
|
2,511,093,586
|
10,307,475,653
|
7,796,382,067
|
18
|
2,540,560,982
|
10,765,326,586
|
8,224,765,604
|
19
|
2,596,741,475
|
12,334,733,007
|
9,737,991,532
|
20
|
2,875,655,019
|
12,893,246,808
|
10,017,591,789
|
Sumber: Analisis Kelompok 1B, 2013
Bulan
pay back periode:
-1,282,100,000/ (-1,282,100,000 +
2,633,070,000)* 12 à -
11, 38
Rencana pembangunan Wisata Edukasi
Konservasi Mangrove Desa Surodadi memiliki Pay Back Period pada tahun ke 4
tahun kurang 11 bulan atau 3 tahun 1 bulan yang lebih pendek dari umur
proyek pembangunan wisata edukasi selama 20 tahun, sehingga pembangunan
wisata ini dapat dipertanggung jawabkan secara ekonomi dan investor sudah
dapat menerima kembali modal biaya
pembangunan pada tahun dan bulan tersebut.
|
0 komentar:
Posting Komentar