Analisis
Aktivitas
Aktivitas
utama yang berada di wilayah studi adalah budidaya mangrove dan tambak,
pohon-pohon mangrove ditanam disisi sungai, pinggir pantai, dan disekeliling
tambak. Potensi hutan mangrove dan tambak di wilayah studi belum dikembangkan,
masih hanya diberdayakan oleh penduduk sekitar untuk menunjang aktivitas
sehari-hari. Berikut adalah analisis aktivitas kondisi saat ini di wilayah
studi :
Tabel V.1
Analisis Aktivitas Eksisting
No.
|
Kelompok Aktivitas
|
Jenis Aktivitas
|
Karakteristik Aktivitas
|
Pengguna
|
1
|
Aktivitas Utama
|
|||
a. konservasi
|
hutan mangrove
|
cukup teduh, mengelilingi tambak, berada di pinggir pantai dan
sungai, publik
|
Penduduk
|
|
b. tambak
|
tambak ikan
|
cukup luas, kebanyakan merupakan tambak bandeng dan udang, milik
perorangan
|
Penduduk, yang bemiliki lahan tambak dan atau buruh petani
tambak
|
|
2
|
Aktivitas
Penunjang
|
|||
keamanan
|
gardu pandang
|
publik, berada di area masuk hutan mangrove pinggir pantai
|
penduduk yang ingin menikmati mangrove dan tambak dari
ketinggian
|
Aktivitas
utama dari studio ranang ini adalah mengenai pengembangan pariwisata yang
berbasis pada pembudidayaan konservasi mangrove yang ada di wilayah studi,
namun untuk kegiatan tersebut dapat terealisasikan dengan baik dengan adanya
aktivitas-aktivitas penunjang lain, diantaranya :
Tabel V.2
Analisis Aktivitas Rencana
No.
|
Kelompok Aktivitas
|
Jenis Aktivitas
|
Karakteristik Aktivitas
|
Pengguna
|
1
|
Aktivitas
Utama
|
|||
wisata
|
wisata konservasi
mangrove
|
teduh, berada di
pinggir pantai dan sungai, publik
|
Penduduk dan Pengunjung
|
|
2
|
Aktivitas
Penunjang
|
|
||
a. Perdagangan
dan Jasa
|
cottage
|
publik, berlokasi
di tempat ramai
|
Pengunjung
|
|
restaurant
|
publik, berlokasi
di tempat ramai
|
Pengunjung
|
||
flooding market
|
publik, ramai,
terletak diakhir penelusuran mangrove
|
Penduduk dan Pengunjung
|
||
b.Pendidikan
|
pembibitan
|
publik, penanaman
bibit mangrove
|
Pengunjung
|
|
chamber of
mangrove
|
publik, tenang,
berlokasi didekat welcoming area
|
Pengunjung
|
||
audiotorium
|
publik, tenang,
berlokasi didekat welcoming area
|
Pengunjung
|
||
c.Peribadatan
|
Masjid
|
Publik, tenang
|
Penduduk dan Pengunjung
|
|
d. Olahraga dan
Rekreasi
|
tracking
|
Publik, ramai,
mengitari hutan mangrove
|
Pengunjung
|
|
dermaga paddle
boat
|
Pengunjung
|
|||
penangkaran
burung
|
publik, something to see at tracking mangrove
|
Pengunjung
|
||
flying fox
|
private , atraksi
wisat mangrove dari ketinggian
|
Pengunjung
|
||
gardu pandang
|
dengan tinggi 15
m terletak ditengah kawasan untuk melihat wisata dari ketinggian
|
Pengunjung
|
||
e. Keamanan
|
pos keamanan
|
pintu masuk
wisata dan pusat aktivitas
|
Penduduk
|
|
f. Kebersihan
|
TPS
|
terletak jauh
dari pusat aktivitas
|
Pengunjung
|
|
toilet umum
|
publik, terletak
dekat fasum lain
|
Pengunjung
|
||
|
Landmark
|
publik, penanda
kawasan wisata
|
Pengunjung
|
|
|
air mancur
|
publik, simpil
kawasan wisata pendidikan
|
Pengunjung
|
|
h.pelayanan umum
|
welcoming area
|
publik
|
Pengunjung
|
|
gazebo
|
publik
|
Pengunjung
|
||
loket
|
publik, terletak
didepan objek wisata
|
Pengunjung
|
||
lahan parkir
|
publik, terletak
didepan objek wisata
|
Pengunjung
|
Sumber : Analisis Kelompok 1B, 2013
5.2 Kebutuhan Ruang
Berikut ini merupakan kebutuhan
ruang yang berada diwilayah studi sesuai dengan kondisi yang ada saat ini :
Tabel V.3
Kebutuhan Ruang Eksisting
Kelompok Aktivitas
|
Jenis Aktivitas
|
Karakteristik Aktivitas
|
Pengguna
|
Luas / Unit (m2)
|
Jumlah Unit
|
Luas (m2)
|
Sumber
|
Aktivitas Utama
|
|||||||
a. konservasi
|
hutan mangrove
|
cukup teduh, mengelilingi
tambak, berada di pinggir pantai dan sungai, publik
|
Penduduk
|
70000
|
1
|
70000
|
google earth
|
b. tambak
|
tambak ikan
|
cukup luas, kebanyakan
merupakan tambak bandeng dan udang, milik perorangan
|
Penduduk, yang bemiliki lahan
tambak dan atau buruh petani tambak
|
3901
|
20
|
78020
|
google earth
|
Aktivitas Penunjang
|
|||||||
keamanan
|
menara
|
publik, berada di area masuk
hutan mangrove pinggir pantai
|
penduduk yang menikmati
mangrove dan tambak dari ketinggian
|
9
|
1
|
9
|
survei kelompok
|
TOTAL
|
161029
|
|
|||||
OPEN SPACE DAN SIRKULASI
|
54873
|
||||||
TOTAL KEBUTUHAN RUANG
|
215902
|
Sumber : Analisis Kelompok 1B, 2013
Berikut ini merupakan rincian kebutuhan
ruang yang direncanakan dalam pengembangan pariwisata di Hutan Mangrove
Surodadi, Demak
Tabel V.4
Kebutuhan Ruang Rencana
Kelompok
Aktivitas
|
Jenis Aktivitas
|
Karakteristik
Aktivitas
|
Pengguna
|
Luas Tanah/ Unit
(m2)
|
Jumlah Unit
|
Luas (m2)
|
Sumber
|
Aktivitas Utama
|
|||||||
wisata
|
wisata konservasi mangrove
|
teduh, berada di pinggir pantai dan
sungai, publik
|
Penduduk dan Pengunjung
|
126462
|
1
|
126462
|
analisis kelompok
|
Aktivitas Penunjang
|
|
|
|
|
|
||
a. Perdagangan dan Jasa
|
cottage
|
publik, berlokasi di tempat ramai
|
Pengunjung
|
48
|
92
|
4416
|
Blue Lagoon Dive Resort, Bali
|
restaurant
|
publik, berlokasi di tempat ramai
|
Pengunjung
|
1370
|
3
|
4110
|
reatoran bukit randu bandara
|
|
flooding market
|
publik, ramai, terletak diakhir
penelusuran mangrove
|
Penduduk dan Pengunjung
|
100
|
21
|
2100
|
SNI 03-1733-2004
|
|
b.
Pendidikan
|
pembibitan
|
publik, penanaman bibit mangrove
|
Pengunjung
|
400
|
2
|
400
|
analisis kelompok
|
chamber of mangrove
|
publik, tenang, berlokasi didekat
welcoming area
|
Pengunjung
|
2000
|
1
|
2000
|
SNI 03-1733-2004
|
|
audiotorium
|
publik, tenang, berlokasi didekat
welcoming area
|
Pengunjung
|
3000
|
1
|
3000
|
SNI 03-1733-2004
|
|
c.
Peribadatan
|
Masjid
|
Publik, tenang
|
Penduduk dan Pengunjung
|
300
|
2
|
600
|
SNI 03-1733-2004
|
d. Olahraga dan Rekreasi
|
tracking
|
Publik, ramai, mengitari hutan
mangrove
|
Pengunjung
|
5745
|
1
|
5745
|
wisata mangrove bali
|
dermaga paddle boat
|
Pengunjung
|
1500
|
2
|
3050
|
pelabuhan teluk bayur
|
||
penangkaran burung
|
publik, something to see at tracking mangrove
|
Pengunjung
|
7633
|
1
|
7633
|
taman burung, TMII
|
|
flying fox
|
private , atraksi wisata mangrove
dari ketinggian
|
Pengunjung
|
183
|
2
|
366
|
taman buah mekarsari
|
|
gardu pandang
|
berada ditengah kawasan dengan
tinggi 15 m
|
Pengunjung
|
25
|
4
|
100
|
analisis kelompok
|
|
e. Keamanan
|
pos keamanan
|
pintu masuk wisata dan pusat
aktivitas
|
Penduduk
|
12
|
2
|
24
|
SNI 03-1733-2004
|
f. Kebersihan
|
TPS
|
terletak jauh dari pusat aktivitas
|
Pengunjung
|
80
|
1
|
80
|
SNI 03-1733-2004
|
toilet umum
|
publik, terletak dekat fasum lain
|
Pengunjung
|
42
|
2
|
84
|
SNI 03-1733-2004
|
|
h.pelayanan umum
|
signage
|
publik, penanda kawasan wisata
|
Pengunjung
|
336
|
1
|
336
|
analisis kelompok
|
air mancur
|
publik, simpil kawasan wisata
pendidikan
|
Pengunjung
|
79
|
2
|
158
|
analisis kelompok
|
|
welcoming area
|
publik
|
Pengunjung
|
9722
|
1
|
9722
|
analisis kelompok
|
|
gazebo
|
publik
|
Pengunjung
|
30
|
28
|
840
|
analisis kelompok
|
|
loket
|
publik, terletak didepan objek
wisata
|
Pengunjung
|
90
|
1
|
90
|
analisis kelompok
|
|
lahan parkir
|
publik, terletak didepan objek
wisata
|
Pengunjung
|
25
|
300
|
7500
|
SNI 03-1733-2004
|
|
TOTAL TERBANGUN
|
52354
|
|
|||||
SIRKULASI
|
10254
|
||||||
RTH
|
26832
|
||||||
TOTAL KEBUTUHAN
RUANG
|
215902
|
Sumber : Analisis Kelompok 1B, 2013
5.3
Analisis
Kriteria Terukur
Kriteria
terukur memiliki pengertian sebagai kriteria dasar perancangan yang dapat
diukur secara kuantitatif yang dihasilkan dari pertimbangan-pertimbangan
tertentu. Luas wilayah perancangan adalah 21,9 Ha. Dengan kemiringan 0-2%
terletak di pesisir pantai. Untuk menentukan kepadatan bangunan maka kita harus
menentukan luas lahan, intensitas infiltrasi, koefisien infiltrasi dan
koefisien penyimpangan air yang terdapat di wilayah perancangan. Maka
berdasarkan data-data yang diperoleh dapat dihitung koefisien infiltrasi untuk
wilayah perancangan yaitu:
A. Koefisien
Dasar Bangunan
Diketahui:
A = 21,9 Ha = 219.000m2
C
= 0,8
S
= 0,001
I
= 7,678 x 10-8
1.
Koefisien pengambilan air tanah
|
Iinf = 0,001 x
219.000 m2
= 219
liter/mnt
= 3,65 liter/dtk
|
2.
Debit infiltrasi
|
Qinf = C
x I x A
= 0,8 x 7,678 x 10-8 x 219.000
= 0,0134
m3/dtk
= 13,4 liter/dtk
|
3.
Debit infiltrasi 1 Ha
|
Q1ha = (1
Ha x Qinf)/A
= (1 Ha x
13,4)/26
= 0,51 liter/dtk/ha
|
4.
Open Space
|
OS = Iinf/Q1Ha
=
4,3/0,51
= 8,43
|
5.
Koefisien Dasar Bangunan
|
KDB =
{(A-OS)x100%)/A}
= {(26-8,43)x100%)/26}
= 68%
|
KDB 68% artinya Luas total lahan terbangun kawasan adalah 68% dari luas lahan yaitu 148.920 m2
|
B. Menetukan
Ketinggian Bangunan yang Diijinkan
Total
luas lahan = 21,9 Ha
Luas lahan dasar = KDB x total
luas lahan
= 68% x 21,9 Ha
= 14,89
Ha
Ketinggian
bangunan berdasarkan FAR:
FAR
= total luas lahan/luas lahan dasar
= 21,9
ha/19,24
= 1,13
Ratio
FAR = 1,13 maka memiliki tinggi maksimal ketinggian bangunan adalah 6 lantai
atau 30 meter.
5.4
Analisis
Kriteria Tidak Terukur
Kriteria
tak terukur adalah kriteria yang lebih menekankan pada aspek kualitatif di
lapangan, karena menyangkut perasaan atau persepsi manusia yang melihatnya
(penataan visual kawasan). Kriteria tak terukur ini dikemukakan oleh beberapa
studi antara lain The Urban Design Plan of San
Fransisco (1970), Urban System Research and Engineer Inc. (1977) dan
Kevin Lynch (1981). Menurut Hamid Shirvani (1985: 57), kriteria tak terukur
terdiri atas enam konsep, antara lain:
1.
Pencapaian
(Access)
Merupakan
pemberian keamanan, kenyamanan, kemudahan bagi para pengguna untuk mencapai
tujuan dengan sarana dan prasarana transportasi yang mendukung kemudahan
aksesbilitas yang direncanakan dan dirancang sesuai kebutuhan pengguna. Menurut
Lynch, 1976 fasilitas yntuk aksesbilitas hendaknya dalam perencanaan dan
perancangannya memperhatikan tatanan, letak, dimensi, dan sirkulasi.
2.
Kecocokan
(Compatible)
Aspek-aspek
yang berkaitan dengan kepadatan, lokasi, skala maupun bentuk masa bangunan.
3.
Pemandangan
(view)
Merupakan
aspek yang berkaitan dengan suatu kejelasan bentuk yang terkait dengan
orientasi manusia terhadap bangunan. Nilai visual yang ditimbulkan pada view
dapat diperoleh dari skala dan pola, besaran tinggi, dan tekstur. Selain itu,
view tersebut juga dapat berupa landamark.
4.
Identitas (Identitiy)
Merupakan
nilai yang dibuat atau dimunculkan oleh objek
(bangunan/manusia) sehingga dapat ditangkap dan dikenali oleh indera manusia
(Darmawan, 2003).
5. Rasa (Sense)
Merupakan
pemberian kesan atau suasana yang ditimbulkan. Sense terkadang merupakan simbol
karakter dan berhubungan dengan aspek ragam gaya yang disampaikan oleh
individu/kelompok bangunan atau kawasan (Lynch.K, 1976;Steele.F, 1981).
6. Kenyamanan (Inability)
Merupakan
rasa nyaman untuk tinggal atau beraktivitas pada suatu kawasan atau obyek.
0 komentar:
Posting Komentar