6.1
Definisi UDGL
UDGL atau Urban Design Guidelines merupakan penghubung
antara kebijakan pemerintah dan perancangan fisik kawasan tertentu. UDGL dapat
memberikan pengertian Panduan Bagi Perencanaan Kawasan Yang Memuat Uraian
Teknis Secara Terinci Tentang Kriteria, Ketentuan-Ketentuan,
Persyaratan-Persyaratan, Standar Dimensi, Standar Kualitas Yang Memberikan Arahan Bagi Pembangunan
Suatu Kawasan Yang Ditetapkan Mengenai Fungsi, Fisik Bangunan Prasarana dan
Fasilitas Umum, Fasilitas Sosial, Utilitas Maupun Sarana Lingkungan. Panduan
ini memiliki dua sifat, yaitu sebagai batasan
(framework) bagaimana sebuah bangunan dapat dibangun (prespektive
guidelines) dan pemberi
kriteria-kriteria tertentu yang harus dipenuhi oleh perancang, sehingga
rancangan yang ditawarkan dapat disetujui (performance guidelines).
UGDL dapat dipandang sebagai suatu proses yang memberikan
arahan bagi terwujudnya suatu lingkungan binaan fisik yang layak dan sesuai
dengan aspirasi masyarakat, kemapuan sumber daya setempat serta daya dukung
lahanya. “UGDL setidaknya harus memiliki tujuan dan sasaran yang jelas
memuat isu terkait baik secara makro maupun mikro dan bersifat aplikatif
(Shirvani,1985:152)”. Program ini disusun untuk jangka waktu tertentu (5-10
tahun), mencakup macam, jumlah, besaran dan luasan. Termasuk penetapan fungsi –
fungsi bangunan kebutuhan ruang terbuka, fasilitas umum dan fasilits sosial.
Adapun Sifat-sifat Panduan Rancang Kota (PRK) dapat dilihat
di bawah ini (Shirvani, 1985:147) :
1.
Prescriptive
Design Guidelines
Prescriptive Design
Guidelines merupakan panduan
untuk memberikan ketentuan-ketentuan dan mencoba untuk membuat suatu
batasan/kerangka yang harus dipatuhi perancang sebagai limitasi dan sifatnya
sudah spesifik sekali. Contoh KDB, KLB, GSB. Keuntungan dari Prescriptive
Design Guidelines adalah sangat rinci, terukur dan mudah diterapkan, sehingga
kecil sekali kemungkinan terjadi pelanggaran rancangan oleh perancang. Akan
tetapi, panduan ini tidak memberikan kebebasan pada perancang untuk menuangkan
kreasinya dalam merancang karena adanya batasan yang ketat.
Adapun Prespektive
Design Guidelines yang telah diperhitungkan pada analisis kriteria terukur di
kawasan Wisata Edukasi Mangrove Desa Surodadi adalah sebagai berikut:
-
Ketinggian
Bangunan : ± 6 lantai/ 30 meter
-
Koefisien
Dasar Bangunan : 68%
2.
Performance
Design Guidelines
Performance Design
Guidelines merupakan panduan yang menyediakan berbagai ukuran dan kriteria
untuk perancang. Sifatnya tidak ketat hanya menyebutkan kriteria kinerja yang
harus diikuti. Keuntungan yang didapat adalah perancangan yang dihasilkan lebih
bersifat fleksibel. Di dalam performace design guidelines kawasan Wisata
Edukasi ini terdapat ukuran standar untuk semua lokasi.
6.1
Siteplan Kawasan Wisata Edukasi
Konservasi Mangrove
Sumber
Analisis Kelompok 1 B, 2013
Gambar
6.1
Siteplan
Kawasan Wisata Edukasi Mangrove
6.1
Isometri Kawasan Wisata Edukasi Konservasi
Mangrove
Sumber
Analisis Kelompok 1 B, 2013
Gambar
6.2
Siteplan
Kawasan Wisata Edukasi Mangrove
6.1
UDGL Kawasan Wisata Edukasi Mangrove
Pengaturan
Aktivitas dan Pola Tata Massa Bangunan
Kawasan Wisata Edukasi Mangrove Desa Surodadi memiliki dua fungsi kawasan yaitu fungsi
utama dan penunjang. Kawasan fungsi utama merupakan kawasan yang
memiliki fungsi sebagai kawasan wisata edukasi mangrove untuk pemanfaatan
potensi hutan mangrove, konservasi
dan budidaya mangrove. Sedangkan fungsi
penunjang berupa fasilitas:
·
perdagangan
dan jasa
·
pendidikan
·
peribadatan
·
olahraga
dan rekreasi
·
keamanan
·
kebersihan
·
pelayanan
umum
0 komentar:
Posting Komentar