Sabtu, 29 Juni 2013

BAB 6 UDGL Rencana



6.1        Definisi UDGL
UDGL atau Urban Design Guidelines merupakan penghubung antara kebijakan pemerintah dan perancangan fisik kawasan tertentu. UDGL dapat memberikan pengertian Panduan Bagi Perencanaan Kawasan Yang Memuat Uraian Teknis Secara Terinci Tentang Kriteria, Ketentuan-Ketentuan, Persyaratan-Persyaratan, Standar Dimensi, Standar Kualitas Yang Memberikan Arahan Bagi Pembangunan Suatu Kawasan Yang Ditetapkan Mengenai Fungsi, Fisik Bangunan Prasarana dan Fasilitas Umum, Fasilitas Sosial, Utilitas Maupun Sarana Lingkungan. Panduan ini memiliki dua sifat, yaitu sebagai batasan (framework) bagaimana sebuah bangunan dapat dibangun (prespektive guidelines) dan pemberi kriteria-kriteria tertentu yang harus dipenuhi oleh perancang, sehingga rancangan yang ditawarkan dapat disetujui (performance guidelines).
UGDL dapat dipandang sebagai suatu proses yang memberikan arahan bagi terwujudnya suatu lingkungan binaan fisik yang layak dan sesuai dengan aspirasi masyarakat, kemapuan sumber daya setempat serta daya dukung lahanya. “UGDL setidaknya harus memiliki tujuan dan sasaran yang jelas memuat isu terkait baik secara makro maupun mikro dan bersifat aplikatif (Shirvani,1985:152)”. Program ini disusun untuk jangka waktu tertentu (5-10 tahun), mencakup macam, jumlah, besaran dan luasan. Termasuk penetapan fungsi – fungsi bangunan kebutuhan ruang terbuka, fasilitas umum dan fasilits sosial.
Adapun Sifat-sifat Panduan Rancang Kota (PRK) dapat dilihat di bawah ini (Shirvani, 1985:147) :
1.   Prescriptive Design Guidelines
Prescriptive Design Guidelines merupakan panduan untuk memberikan ketentuan-ketentuan dan mencoba untuk membuat suatu batasan/kerangka yang harus dipatuhi perancang sebagai limitasi dan sifatnya sudah spesifik sekali. Contoh KDB, KLB, GSB. Keuntungan dari Prescriptive Design Guidelines adalah sangat rinci, terukur dan mudah diterapkan, sehingga kecil sekali kemungkinan terjadi pelanggaran rancangan oleh perancang. Akan tetapi, panduan ini tidak memberikan kebebasan pada perancang untuk menuangkan kreasinya dalam merancang karena adanya batasan yang ketat.
Adapun Prespektive Design Guidelines yang telah diperhitungkan pada analisis kriteria terukur di kawasan Wisata Edukasi Mangrove Desa Surodadi adalah sebagai berikut:
-       Ketinggian Bangunan : ± 6 lantai/ 30 meter
-       Koefisien Dasar Bangunan : 68%
2.   Performance Design Guidelines
Performance Design Guidelines merupakan panduan yang menyediakan berbagai ukuran dan kriteria untuk perancang. Sifatnya tidak ketat hanya menyebutkan kriteria kinerja yang harus diikuti. Keuntungan yang didapat adalah perancangan yang dihasilkan lebih bersifat fleksibel. Di dalam performace design guidelines kawasan Wisata Edukasi ini terdapat ukuran standar untuk semua lokasi.



6.1        Siteplan Kawasan Wisata Edukasi Konservasi Mangrove






Sumber Analisis Kelompok 1 B, 2013
Gambar 6.1
Siteplan Kawasan Wisata Edukasi Mangrove

6.1        Isometri Kawasan Wisata Edukasi Konservasi Mangrove






Sumber Analisis Kelompok 1 B, 2013
Gambar 6.2
Siteplan Kawasan Wisata Edukasi Mangrove




6.1        UDGL Kawasan Wisata Edukasi Mangrove
Pengaturan Aktivitas dan Pola Tata Massa Bangunan
Kawasan Wisata Edukasi Mangrove Desa Surodadi memiliki dua fungsi kawasan yaitu fungsi utama dan penunjang. Kawasan fungsi utama merupakan kawasan yang memiliki fungsi sebagai kawasan wisata edukasi mangrove untuk pemanfaatan potensi hutan mangrove, konservasi dan budidaya mangrove. Sedangkan fungsi penunjang berupa fasilitas:
·      perdagangan dan jasa
·      pendidikan
·      peribadatan
·      olahraga dan rekreasi
·      keamanan
·      kebersihan
·      pelayanan umum

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About